Riwayatkan dari Abu Hurairah ra; ia berkata bahawa Rasulullah S.A.W bersabda:
“Bila datang malam pertama Ramadhan, maka setan-setan dan jin-jin dipenjara, pintu-pintu neraka ditutup sehingga tidak satu pun terbuka, pintu-pintu syurga dibuka sehingga tidak ada satu pun yang tertutup, dan para penyeru (malaikat) memanggil ‘wahai para pemburu kebaikan! Sambutlah (kedatangan Ramadhan).’ ‘Hai para pendurhaka! Kurangilah perbuatan maksiat’. Allah S.W.T membebaskan (orang-orang beriman) dari pedihnya siksa neraka, dan hal itu berlangsung setiap malam” (HR. Imam Tirmidzi).
Seakan-akan Allah berkata kepada hamba-Nya,
“Sesungguhnya alasan utama kalian lari dari ketaatan adalah kerana bujuk rayu setan. Kini, aku telah membelenggu mereka di bulan Ramadhan. Jadi tidak ada lagi alasan untuk membangkang kecuali kerana bisikan dirimu sendiri. Perangilah ia!"
Hasan al-Basri berkata,
“Allah telah menjadikan Ramadhan sebagai arena pertandingan makhluk-makhluk-Nya. Mereka berlumba dengan ketaatan demi meraih Redha-Nya. Sebahagian berhasil dan keluar sebagai pemenang, namun sebahagian lagi meninggalkan ketaatan itu dan mereka pun mendapat kerugian. Sungguh menghairankan orang yang tertawa dengan kelalaian pada hari ketika kemenangan hanya bagi mereka yang berbuat baik dan kerugian bagi orang-orang yang durhaka”.
Allah berfirman;
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (Al-Imran [3]: 133)
Kata pujangga juga;
Ramadhan telah datang
Maka datanglah seluruh kebaikan
Tilawah al-Quran dengan tartil
Lantunan zikir, tahmid, dan tasbih
Jiwa pun terasah dalam berkata dan berbuat
Puasa di siang harinya dan tarawih di malam harinya.
Maka datanglah seluruh kebaikan
Tilawah al-Quran dengan tartil
Lantunan zikir, tahmid, dan tasbih
Jiwa pun terasah dalam berkata dan berbuat
Puasa di siang harinya dan tarawih di malam harinya.
Indahnya pertemuan ini. Kerinduan di hati terubat kembali.Kuingat engkau dengan Rahmat, Maghfirah, dan Keampunan dari Allah. Ya, kami sentiasa mengingatimu. Menanti kedatanganmu setelah berpisah setahun yang lalu.
Moga Ramadhan kali ini adalah Ramadhan yang lebih baik. Menginsafi kekhilafan lalu, kelemahan, kekurangan dan banyak kebaikan yang kami lewatkan begitu sahaja.
Dulu…berapa banyak kebaikan dalam Ramadhan hilang begitu saja. Sia-sia bersama umpatan yang tidak pernah surut, mengadu domba, pandangan yang penuh tipuan, hati yang tidak ikhlas.
Dulu…berapa banyak kebaikan solat malam hilang bersama nyenyaknya tidur, lalainya diri.
Berapa banyaknya juga kebaikan al-Quran telah hilang bersama kemalasan dan keculasan untuk bersamanya dan mentaddaburkannya. Kebaikan-kebaikan lain hilang begitu sahaja.
Berapa banyaknya juga kebaikan al-Quran telah hilang bersama kemalasan dan keculasan untuk bersamanya dan mentaddaburkannya. Kebaikan-kebaikan lain hilang begitu sahaja.
Semua itu kami ingat Ya Allah bersama tetes air mata penyesalan saat kami berpisah dengan Ramadhan setahun yang lalu. Kami berjanji dan berazam bahwa Ramadhan kali ini akan berbuat yang lebih baik.
Kini…Ramadhan berada di pangkuan kami lagi buat kali yang seterusnya…kalau benar penyesalan yang lalu adalah hakiki, maka kali ini lah kami harus berusaha gigih selagi peluang masih ada. Alhamdulillah, syukur Ya Allah kami masih diberi peluang!
Sumber: Indahnya Ramadhan di Rumah Kita karangan Dr. Akram Ridha.
Penulis: Indahnya Ramadhan di alam kampus...gelombang Ramadhan sudah kelihatan malam ini..Aku gembira. Tapi masih teringat suasana di rumah.